AMAL YANG DIBUNGKUS AROGANSI DIRI
Amal dan kebajikan seharusnya melaminating setiap orang percaya dengan kerendahan hati bukan arogansi diri seolah-olah dirinya hebat dan mampu memberi dan berjasa buat orang lain. Mereka lupa bahwa yang memberi kekuatan adalah Tuhan, jangan bilang hasil keringat sendiri, kalau Tuhan tidak memberi keringat orang-orang ini tidak akan bisa berkeringat!
Alkitab jelas mengatakan : Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu : Kekuasaanku dan kekuatankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini
PELACURAN DALAM GEREJA
Pdt. Timotius Bakti Sarono,M.Th
Nuansa jernihnya spriritualitas dalam gereja telah menjadi keruh oleh kentalnya selera duniawi yang merasuk dalam diri orang-orang yang duduk dideretan bangku-bangku gereja. Ada diantara mereka yang diberi cap jendral-jendralnya Tuhan tetapi mereka menggendong senyuman Yudas Iskariot tersungging di bibirnya! Pengkhianat sesamanya
Otaknya penuh usaha membinasakan orang lain dengan cara menggigit, melukai dan membunuhnya dengan kata-kata keji. Nilai yang minus ini bukan berangkat dari minimnya pengetahuan Alkitab tetapi karena doa pribadinya yang kering dan juga pendidikan yang minim serta super bad character menggelayuti hidupnya. Mereka sudah lama salah asuh!
Walaupun setiap minggu dan tengah minggu acara favoritnya ke gereja dan duduk di deretan bangku terdepan tapi rohaninya menempati ranking paling terakhir di pojok belakang! Ibadahnya cuma prestise rohani, sementara tingkah lakunya tidak ada prestasi sama sekali alias nol besar!
BAPTISAN API
Pdt. Timotius Bakti Sarono,M.Th
Jangankan mendemontrasikan mujizat Allah seperti yang diperintahkan Tuhan, jawaban doa saja rasanya melayang jauh tak bertepi. Model orang percaya ini bermandikan kefrustasian dan kegagalan dalam perjalanan kekristenannya. Kalau saja ia seorang hamba Tuhan, maka ia merasa terasing dan tidak selevel dengan pendeta-pendeta berkelas dan ‘punya nama’, padahal ia sendiri memiliki nama dan identitas Banyak anak Tuhan layu sebelum berkembang dan berguguran di musim kehidupan.
MENINGGALKAN GEREJA DAN MENEMUKAN TUHAN
Pdt. Timotius Bakti Sarono,M.Th
Harus diakui bahwa jumlah orang Kristen sekarang tidak bisa dihitung dengan hitungan jari atau dianggap sebelah mata dalam kuantitas maupun kualitas. Bukan saja jumlah gereja yang melebihi kecepatan cahaya, tetapi juga jumlah orang yang masuk gereja berada dalam deret ukur bukan deret hitung. ‘Ngomong’ bohong kalau orang Kristen di Indonesia ini, sekarang hanya 10 persen saja, bisa-bisa sudah 20 atau 30 persen, ini bukan hiperbole, atau terlalu excited (bersemangat) tetapi benar adanya, hanya saja tidak nampak dipemandangan mata manusia! Inilah sisi positif dalam kerajaan Allah.
CARA BERCERITA YANG BAIK
Pdt. Timotius Bakti Sarono,M.Th
Guru harus menyampaikan kebenaran bukan saja sebagai informasi kepada anak tetapi sebagai konfirmasi. Adanya conecting antara kisah yang diceritakan oleh sang guru dengan kehidupan anak-anak anak memiliki sinkronisasi. Guru harus siap berdiri dihadapan anak-anak dengan spirit kebenaran yang siap meledak dan membakar anak-anak yang menatap kisah dari yang disampaikan. Tanpa gairah ini maka anak hanya akan menatap guru dengan kalimat : ‘kapan gurun ini selesai mengoceh?. Inilah tragedi dalam dunia sekolah minggu yang memiliki guru-guru yang tidak mau mengembangkan cara bercerita dengan baik
SMS ROHANI
Pdt. Timotius Bakti Sarono,M.Th
Cinta adalah satu-satunya bunga yg tumbuh & mekar tanpa bantuan musim-musim, demikian jg tdk ada sekat-sekat tembok apapun yg membendung kasih Allah
Jangan mengabaikan perbuatan baik kecil-kecilan dgn menganggap tidak menguntungkan ingatlah tetes-tetes air akhirnya akan memenuhi sebuah bejana sebesar apapun